PANDUAN MEMILIH KAMERA (Kamera yang paling baik untuk anda)
KAMERA APA YANG PALING BAIK?
Pertanyaan di atas kerap dilontarkan terutama oleh pemula, terutama anggota yang baru bergabung di Fotografer.Net ini. Kelanjutannya sudah bisa ditebak, topiknya menjadi bahan tertawaan dan tidak kurang komentar-komentar pedas seperti "baca dulu topik-topik lama", "udah cari di Google.com belum?", atau "mustinya kamu baca2 dulu review-review kamera, kan banyak di Internet".Memang untuk anggota yang sudah lama pertanyaan ini cenderung menyebalkan, selalu muncul berulang-ulang dan si penanya terkesan culun dan malas karena pertanyaannya terlalu umum. Padahal mungkin yang bertanya cukup serius dan penuh ketidaktahuan (dan sedikit faktor malas membaca aturan). Padahal kuncinya cuma satu: Anda sendiri yang bisa menjawabnya. Meminjam kata-kata fotografer dan jurnalis kenamaan Om Arbain Rambey: "kalau ada kamera yang paling baik pasti kamera merek itu bakal laku keras dan merek lain nggak bakal laku". Betul juga.
Sebetulnya untuk menjawab masalah klasik ini saya sudah pernah menulis artikel TO BUY OR NOT TO BUY yang mustinya cukup bermanfaat untuk Anda yang ingin membeli kamera baru atau mengganti kameranya dengan model yang lebih mutakhir. Tapi karena faktor ketidaktahuan (dan sedikit kemalasan) tadi maka artikel tersebut sering terlewat.
OK, untuk menghemat waktu, saya akan sarikan sedikit artikel tersebut di sini ditambah beberapa tips lain di akhir tulisan ini.
Langkah-langkah memilih kamera:
1) Kenali karakteristik Anda sendiri dalam bidang fotografi
- Seberapa sering kita memotret? (misal: sepuluh gambar dalam sebulan, limaratus gambar dalam sehari)
- Situasi memotret yang bagaimana yang paling sering kita hadapi? (misal: dalam ruangan, lapangan olahraga, perjalanan, studio, dsb.)
- Berapa anggaran yang kita sediakan?
- Seberapa perlu untuk memiliki kamera tersebut? (misal: harus punya besok, karena untuk memotret adik Anda yang akan menikah lusa)
- Target waktu 'balik modal' dari kamera yang akan kita beli tersebut?
Tips: jika Anda bukan profesional dalam arti dapurnya ngebul bukan dari fotografi, 'balik modal' bisa diukur dari kefasihan Anda dalam memahami penggunaan kamera tersebut. Contoh: jika Anda masih perlu lebih dari 2 detik dalam menyetel mirror lock-up atau white balance, mungkin kamera Anda itu masih belum 'balik modal'.
2) Tentukan fitur-fitur kamera yang Anda inginkan sesuai karakteristik memotret Anda di atas. Fitur-fitur tersebut seperti:
- Harga
- Berat
- Warna body
- Ukuran sensor dan resolusi
- Ukuran body
- Panjang focal lensa (zoom berapa kali? Dari berapa mm ke berapa mm?)
- Jenis batere (jenis AA biasa atau Lithium yang khusus)
- Kekuatan flash
- Ketersediaan asesoris
- Kemampuan ISO tinggi untuk pemotretan dalam cahaya rendah tanpa flash
- dsb.
3) Susunlah fitur-fitur tersebut sesuai skala prioritas:
- Prioritas 1: Must have. Kamera tersebut harus memiliki fitur ini.
- Prioritas 2: Good to have. Fitur yang dianggap penting namun bisa dikorbankan jika memang tidak tersedia.
- Prioritas 3: Nice to have. Fitur yang tidak penting, kalau tidak ada ya tidak apa-apa, tapi kalaupun ada tentu lebih menyenangkan.
4) Baca-baca review kamera dari berbagai majalah fotografi & gadget atau situs-situs fotografi. Carilah kamera yang memiliki fitur seperti yang Anda inginkan di atas. Situs-situs tersebut seperti:
- www.dpreview.com
- www.dcviews.com
- www.steves-digicams.com
- reviews.cnet.com
- www.digitalcamerareview.com
- www.fredmiranda.com
- www.dcresource.com
- dsb.
5) Tips-tips tambahan:
- Jangan bersikap fleksibel terhadap budget yang sudah Anda sediakan. Pilihan model kamera memang dibuat sedemikian rupa supaya seolah dengan 'nambah uang dikit lagi akan dapat fitur tambahan ini dan itu'. Ingat-ingat prioritas fitur di Langkah 3 di atas.
- Jangan lupa menyiapkan dana untuk membeli asesoris penting seperti memory card, batere, lensa tambahan, dsb.
- Jika Anda benar-benar ingin belajar fotografi, belilah kamera yang ada mode Manual nya. Tidak harus SLR atau Digital SLR, bisa juga pocket camera tapi asal ada pilihan speed, diafragma & ISOyang bisa disetel secara manual oleh kita sendiri.
- Pilih kamera yang baterenya tahan lama atau batere cadangannya tidak mahal, percuma bawa kamera kalau tidak bisa dipakai kan?
- Jangan percaya begitu saja terhadap apa kata orang bahkan teman sekalipun. Kamera yang baik untuk mereka belum tentu baik untuk Anda. Telaah kembali karakteristik fotografi Anda dan bandingkan dengan karakteristik fotografi teman Anda tersebut. Jika memang banyak kemiripan, bolehlah menaruh kepercayaan kepadanya.
- Usahakan untuk mencoba sendiri perangkat fotografi yang hendak Anda beli. Jepretlah sebanyak mungkin sebatas tidak membuat si penjual menjadi kesal dan analisa hasilnya dengan teliti. Bila perlu bayar dulu dengan perjanjian bisa dikembalikan dalam waktu 3 hari jika memang tidak cocok.
Demikian sedikit sumbang pikiran dan saran dari saya, semoga bermanfaat untuk mengawali explorasi teman-teman di bidang fotografi. Topik ini saya buat sticky atau wajib dibaca di kategori Pemula, jadi kalau masih ada yang bertanya kamera apa yang paling baik yaa... wajar kalau dapat tanggapan pedas, OK?
take from: KAMERA APA YANG PALING BAIK?
Pertanyaan di atas kerap dilontarkan terutama oleh pemula, terutama anggota yang baru bergabung di Fotografer.Net ini. Kelanjutannya sudah bisa ditebak, topiknya menjadi bahan tertawaan dan tidak kurang komentar-komentar pedas seperti "baca dulu topik-topik lama", "udah cari di Google.com belum?", atau "mustinya kamu baca2 dulu review-review kamera, kan banyak di Internet".
Memang untuk anggota yang sudah lama pertanyaan ini cenderung menyebalkan, selalu muncul berulang-ulang dan si penanya terkesan culun dan malas karena pertanyaannya terlalu umum. Padahal mungkin yang bertanya cukup serius dan penuh ketidaktahuan (dan sedikit faktor malas membaca aturan). Padahal kuncinya cuma satu: Anda sendiri yang bisa menjawabnya. Meminjam kata-kata fotografer dan jurnalis kenamaan Om Arbain Rambey: "kalau ada kamera yang paling baik pasti kamera merek itu bakal laku keras dan merek lain nggak bakal laku". Betul juga.
Sebetulnya untuk menjawab masalah klasik ini saya sudah pernah menulis artikel TO BUY OR NOT TO BUY yang mustinya cukup bermanfaat untuk Anda yang ingin membeli kamera baru atau mengganti kameranya dengan model yang lebih mutakhir. Tapi karena faktor ketidaktahuan (dan sedikit kemalasan) tadi maka artikel tersebut sering terlewat.
OK, untuk menghemat waktu, saya akan sarikan sedikit artikel tersebut di sini ditambah beberapa tips lain di akhir tulisan ini.
Langkah-langkah memilih kamera:
1) Kenali karakteristik Anda sendiri dalam bidang fotografi
- Seberapa sering kita memotret? (misal: sepuluh gambar dalam sebulan, limaratus gambar dalam sehari)
- Situasi memotret yang bagaimana yang paling sering kita hadapi? (misal: dalam ruangan, lapangan olahraga, perjalanan, studio, dsb.)
- Berapa anggaran yang kita sediakan?
- Seberapa perlu untuk memiliki kamera tersebut? (misal: harus punya besok, karena untuk memotret adik Anda yang akan menikah lusa)
- Target waktu 'balik modal' dari kamera yang akan kita beli tersebut?
Tips: jika Anda bukan profesional dalam arti dapurnya ngebul bukan dari fotografi, 'balik modal' bisa diukur dari kefasihan Anda dalam memahami penggunaan kamera tersebut. Contoh: jika Anda masih perlu lebih dari 2 detik dalam menyetel mirror lock-up atau white balance, mungkin kamera Anda itu masih belum 'balik modal'.
2) Tentukan fitur-fitur kamera yang Anda inginkan sesuai karakteristik memotret Anda di atas. Fitur-fitur tersebut seperti:
- Harga
- Berat
- Warna body
- Ukuran sensor dan resolusi
- Ukuran body
- Panjang focal lensa (zoom berapa kali? Dari berapa mm ke berapa mm?)
- Jenis batere (jenis AA biasa atau Lithium yang khusus)
- Kekuatan flash
- Ketersediaan asesoris
- Kemampuan ISO tinggi untuk pemotretan dalam cahaya rendah tanpa flash
- dsb.
3) Susunlah fitur-fitur tersebut sesuai skala prioritas:
- Prioritas 1: Must have. Kamera tersebut harus memiliki fitur ini.
- Prioritas 2: Good to have. Fitur yang dianggap penting namun bisa dikorbankan jika memang tidak tersedia.
- Prioritas 3: Nice to have. Fitur yang tidak penting, kalau tidak ada ya tidak apa-apa, tapi kalaupun ada tentu lebih menyenangkan.
4) Baca-baca review kamera dari berbagai majalah fotografi & gadget atau situs-situs fotografi. Carilah kamera yang memiliki fitur seperti yang Anda inginkan di atas. Situs-situs tersebut seperti:
- www.dpreview.com
- www.dcviews.com
- www.steves-digicams.com
- reviews.cnet.com
- www.digitalcamerareview.com
- www.fredmiranda.com
- www.dcresource.com
- dsb.
5) Tips-tips tambahan:
- Jangan bersikap fleksibel terhadap budget yang sudah Anda sediakan. Pilihan model kamera memang dibuat sedemikian rupa supaya seolah dengan 'nambah uang dikit lagi akan dapat fitur tambahan ini dan itu'. Ingat-ingat prioritas fitur di Langkah 3 di atas.
- Jangan lupa menyiapkan dana untuk membeli asesoris penting seperti memory card, batere, lensa tambahan, dsb.
- Jika Anda benar-benar ingin belajar fotografi, belilah kamera yang ada mode Manual nya. Tidak harus SLR atau Digital SLR, bisa juga pocket camera tapi asal ada pilihan speed, diafragma & ISOyang bisa disetel secara manual oleh kita sendiri.
- Pilih kamera yang baterenya tahan lama atau batere cadangannya tidak mahal, percuma bawa kamera kalau tidak bisa dipakai kan?
- Jangan percaya begitu saja terhadap apa kata orang bahkan teman sekalipun. Kamera yang baik untuk mereka belum tentu baik untuk Anda. Telaah kembali karakteristik fotografi Anda dan bandingkan dengan karakteristik fotografi teman Anda tersebut. Jika memang banyak kemiripan, bolehlah menaruh kepercayaan kepadanya.
- Usahakan untuk mencoba sendiri perangkat fotografi yang hendak Anda beli. Jepretlah sebanyak mungkin sebatas tidak membuat si penjual menjadi kesal dan analisa hasilnya dengan teliti. Bila perlu bayar dulu dengan perjanjian bisa dikembalikan dalam waktu 3 hari jika memang tidak cocok.
Demikian sedikit sumbang pikiran dan saran dari saya, semoga bermanfaat untuk mengawali explorasi teman-teman di bidang fotografi. Topik ini saya buat sticky atau wajib dibaca di kategori Pemula, jadi kalau masih ada yang bertanya kamera apa yang paling baik yaa... wajar kalau dapat tanggapan pedas, OK?
diambil dari: Fotografer.net
0 comments: